Senin, 14 Mei 2012

Thalasemia

Diposting oleh 11.126evafb di 08.52 0 komentar



THALASEMIA
Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik atau kondisi kelainan genetika dimana tubuh tidak mampu memproduksi globin, suatu protein pembentuk hemoglobin. Kalaupun penderita thalasemia mampu memproduksi eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih rapuh atau lebih mudah rusak. Penyakit ini bersipat genetis, artinya diturunkan dari kedua orang tua kepada anak-anaknya,secara resesif.
          Gb.11. kondisi eritrosit pada orang sehat (kiri) dan Pada penderita thalasemia (kanan).



Secara klinis thalasemia dibedakan menjadi 3 tingkatan sesuai beratnya gejala klinis, yaitu thalasemai mayor, thalasemia intermedia, thalasemia minor atau troit (pembawa sifat). Batas di antara tingkatan tersebut sering kurang jelas. Namun gejala dari ketiga tingkatan thalasemia tersebut dapat diperkirakan.yaitu sebagai berikut:
Thalasemia mayor (Thalasemia homozigot)
Penderita thalasemia ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa di tranfusi. Ini dapat berakibat fatal, karena efek samping dari tranfusi darah yang terus menerus yaitu berupa kelebihan zat desi (Fe). Hati dan limpa mengalami pembesaran akibat penangkapan dan penghancuran sel darah merah yang rusak secara berlebihan. Bahkan limpa yang membesar tersebut dapat menghancurkan sel darah merah yang belum rusak.
Salah satu ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan tulang yang berupa tulang pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol(disebut gacies cooley), penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos. Pertumbuhan gigi pun biasanya buruk. Gejala lain yang tampak ialah anak lemah, pucat, perkembangan fisik tidak sesuai umur atau berat badan kurang. Dan perut membuncit. Jika penderita tidak sering mendapat tranfusi darah, kulit akan menjadi kelabu serupa dengan besi akibat penimbunan besi  dalam jarinagn kulit.
              Gb.12. penderita thalasemia mayor.
Thalasemia intermedia. Penderita thalasemia tingkat ini kedaan klinisnya lebih baik atau gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan penderita thalasemia mayor. Gejala anemia tergolong sedang. Gejala perubahan bentuk wajah seperti pada thalesemia mayor dan gambaran kelebiahan beban besi, baru nampak pada masa dewasa.
Thalasemia minor atau troit (pembawa sifat).
Penderita thalasemia ini umumnya tidak memiliki gejala klinis yang khas, hanya ditandai oleh anemia mikrositin atau anemia ringan.
Dapatkah thalasemia dicegah atau diobati?
Untuk mencegah terjadinya thalasemia pada keturunan atau anak, pasangan wanita dan pria yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya maupun melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya.
Peluang untuk sembuh dari thalasemia memang masih tergolong kecil karena dipengaruhi kondisi fisik, ketersediaan darah donor dan biaya. Untuk bisa bertahan hidup, penderita thalasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah teratur untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya normal yaitu  12gr/dL (gram per desiliter), dan menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat besi di dalam tubuh.
Penderita thalasemia juga diharuskan menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan dan produk fermentasi. Karena makanan tersebut dapat meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Salah satu cara untuk mengobati thalasemia adalah dengan transflantasisumsum tulang dan teknologi sel punca (stem cell). Pada tahun 2009, seorang penderita thalasemia dari india berhasil sembuh setelah memperoleh ekstrak sel punca dari adiknya yang baru lahir.


 sumber : e- dukasi.net

Jumat, 11 Mei 2012

Blended Learning.

Diposting oleh 11.126evafb di 09.03 0 komentar

      Blended Learning Blended learning terdiri dari kata blended (kombinasi/ campuran) dan learning (belajar). Istilah lain yang sering digunakan adalah hybrid course (hybrid = campuran/kombinasi, course = mata kuliah). Makna asli sekaligus yang paling umum blended learning mengacu pada belajar yang mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka (face to face = f2f) dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline).
      Istilah blended learning pada awalnya digunakan untuk menggambarkan mata kuliah yang mencoba menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Saat ini istilah blended menjadi populer, maka semakin banyak kombinasi yang dirujuk sebagai blended learning. Dalam metodologi penelitian, digunakan istilah mixing untuk menunjukkan kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Adapula yang menyebut di dalam pembelajaran adalah pendekatan eklektif, yaitu mengkombinasi berbagai pendekatan dalam pembelajaran. Namun, pengertian pembelajaran berbasis blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline), dan komputer secara online (internet dan mobile learning).
       Unsur-Unsur Blended Learning Pembelajaran berbasis blended learning mengkombinasikan antara tatap muka dan e-learning tinggi paling tidak memiliki 6 (enam) unsur, yaitu: (a) tatap muka (b) belajar mandiri, (c) aplikasi, (d) tutorial, (e) kerjasama, dan (f) evaluasi. Pembelajaran Tatap muka Pembelajaran tatap muka dilakukan seperti yang sudah dilakukan sebelum ditemukannya teknologi cetak, audio visual, dan komputer, pengajar sebagai sumber belajar utama. Pengajar menyampaikan isi pembelajaran, melakukan tanya jawab, diskusi, memberi bimbingan, tugas-tugas kuliah, dan ujian. Semua dilakukan secara sinkron (synchronous), artinya semua pebelajar belajar isi pembelajaran pada waktu dan tempat yang sama. Beberapa variasi yang dilakukan, misalnya dosen membagi perkuliahan ke dalam topik-topik yang harus di bahas oleh mahasiswa di depan kelas, mehasiswa membuat makalah untuk presentasi mahasiswa sebagai peserta dan melakukan klarifikasi, tanya-jawab, dan memecahkan masalah. Dengan menggunakan pendekatan berpusat pada pebelajar, kuliah dilakukan dengan tutorial, buku kerja, menulis makalah, dan penilaian. Pembelajaran Mandiri Dalam pembelajaran tatap muka, untuk mengakomodasi perbedaan individual kemudian berkembang dengan memberikan tugas belajar mandiri melalui pembelajaran menggunakan modul, sekarang di sekolah digunakan Lembar Kerja Siswa. Tujuannya tentu agar siswa yang berlainan karakteristik kecerdasannya akan belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya. 


pengalaman tentang kuliah online pendidikan

Diposting oleh 11.126evafb di 08.31 0 komentar
kuliah tadi tanggal 11 Mei 2012 tepat jam 08.00, diadakan kuliah online, walaupun sebenrnya mahasiswanya tetap di dalam ruangan yang sama.Awalanya bingung gmana buat gtalk, trus apa yang dimaksud dengan verbatim.Betul2 gak ngerti sama sekali tentang ini. Apalagi, rata2 teman udah pada tau gunainnya. coba tanya ama teman juga sich gmana verbatim itu, setelah diajarin ngerti juga terakhirnya..

Trus merasa aneh juga, karena kami harus kuliah secara online padahal ada orang atau teman disamping dan dalam satu ruangan.walaupun aneh awalnya karena gak terbiasa, tapi terakhirnya menyenangkan juga. Apalgi pernah nyobain yang cal itu, lucu sich..
Kendalanya sebenarnya bingung tentang gtalk dan verbatim, kalo sinyal tidak masalah karena bawa modem :)

Tanggapan positifnya : kita jadi lebih membuka mata terhadap dunia komunikasi online, yang pada awalnya kita gak tau ada sistem kyk gtalk setelah dibhas, dan langsung praktek langsung mengerti, dan juga menambah satu lagi pengetahuan baru tentang berkomunikasi melalui dunia maya.

Tanggapan negatifnya : bingung, aneh, dan gak ngerti awalnya. Anehny si pas tadi pagi, padahal dalam satu ruangan semuanya tapi harus kuliah menggunakan sistem online.

Jumat, 04 Mei 2012

Anak Berkebutuhan Khusus

Diposting oleh 11.126evafb di 08.07 0 komentar
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) biasanya disebut dengan istilah "children with disabilities".Anak berkebutuhan khusus menurut Suran & Rizzo, merupakan anak yang memiliki perbedaan dalam beberapa dimensi penting dari fungsi kemanusiaanya. Secara fisik, psikologis, kognitif, sosialnya terhambat dalam mencapai sebuah tujuan.

Ketidakmampuan atau gangguan dikelompokkan atas :  gangguan organ indra,  gangguan fisik,retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar, attention deficit hyperactivity disorder, gangguan emosional dan perilaku.

Anak berkebutuhan khusus, dapat ditempatkan :
1.  di kelas reguler dengan dukungan pengajaran tambahan khusus di kelas reguler tersebut.
2.  sebagian waktu dihabiskan di ruang sumber daya.
3.  penempatan full - time di kelas pendidikan khusus.
4.  sekolah khusus.
5.  instruksi rumah.
6.  instruksi di rumah sakit atau institusi lain.

Pelayanan untuk ABK dapat disediakan oleh :
1. guru kelas reguler.
2. guru sumber daya.
3. guru pendidikan khusus.
4. konsultan kolaboratif.
5. profesional lainnya atau tim interaktif.
 

'" Willkommen"' Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei