Selasa, 10 Desember 2013

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN SMK TRITECH MEDAN

Diposting oleh 11.126evafb di 06.32 0 komentar
                                                              BAB I Pendahuluan

A.    Latar Belakang Sekolah
Profil Sekolah
Nama Sekolah             : SMK Tritech Informatika Medan
Alamat Sekolah           : Jl. Bhayangkara No. 522 CDE, Medan
Provinsi                        : Sumatera Utara
Status Sekolah            : Swasta

Visi dan Misi Sekolah
Visi Sekolah     :Menjadikan SMK berbasis teknologi Informatika yang Unggul, Mandiri, Religius dan Berstandar Internasional
Misi Sekolah    :Siswa/i mampu menguasai komputer software dan hardware serta  jaringan IT. Melahirkan generasi yang handal dalam bidang IPTEK, IMTAQ dan berjiwa kebangsaan

B.     Data Observer
Semua observer melakukan observasi pada kelas pagi, di kelas X TEX 2.
Nama   : Mentari Purba
NIM      : 111301028
Nama   : Cynthia Halim
NIM      : 111301044
Nama   : Priscilla Simanjuntak
NIM      : 111301096
Nama   : Agnes Crista
NIM      : 111301124
Nama   : Eva Brahmana
NIM      : 111301126

C.    Kondisi Fisik Kelas
Kelas dicat dengan dua warna, yaitu warna hijau dan warna kuning. Setiap siswa/i masing-masing memiliki meja dan kursi sendiri. Daftar perangkat kelas digantung di dinding. Kelas memiliki CCTV di bagian atas sudut pintu. Fasilitas penunjang lain yang dimiliki kelas adalah sebagai berikut:
- AC (air conditioner)        : 1 buah
- Kipas angin                      : 1 buah
- Whiteboard                      : 1 buah
- Lampu neon                    : 4 buah
- Televisi                             : 1 buah
- Pengharum ruangan      : 1 buah
- Sapu                                  : 1 buah
- Serokan sampah             : 1 buah

D.  Hasil Observasi
Observasi dilakukan pada hari Senin tanggal 18 November 2013 pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB, kami melakukan observasi di SMK TRITECH, tepatnya di kelas X TEX 2. Adapun hasil observasi kami:
a.  Suasana Kelas
Pada saat kami memasuki kelas dan memperkenalkan diri,  siswa yang berada di kelas mulai berbincang-bincang dan menanyakan berbagai pertanyaan kepada kami. Guru yang berada di kelas menenangkan mereka, setelah itu kami dipersilahkan duduk di bangku kelas paling belakang, kemudian guru tersebut kembali menerangkan materi pelajaran sebelumnya. Di dalam kelas tersebut, ada beberapa siswa saling berbincang dengan teman sebangkunya, dan ada juga yang memainkan program di laptop saat gurunya menjelaskan materi pelajaran. Setelah guru tersebut selesai menjelaskan materi, mereka diberikan tugas membuat suatu produk, dan tugasnya dikerjakan secara berkelompok. Beberapa siswa langsung mengerjakan tugas tersebut dengan temannya, tetapi ada juga yang tidak karena masih menentukan teman sekelompoknya. Saat para siswa mengerjakan tugas, guru sesekali berjalan mengitari kelas, dan menjelaskan kembali maksud tugas kepada siswa yang bertanya. Pada saat mereka mengerjakan tugas tersebut, ada beberapa siswa yang berjalan-jalan di dalam kelas dan menganggu temannya yang mengerjakan tugas, guru membiarkan tindakan siswanya tersebut dan tetap menjelaskan tugas pada salah satu siswanya. Kemudian bel tanda pergantian jadwal mata pelajaran berbunyi, beberapa siswa di dalam kelas mulai ribut dan berhenti mengerjakan tugas yang diberikan gurunya, ada satu siswa yang mulai mengedit foto di laptop, dan ada juga yang mengerjakan tugas yang lain.
b. Media pembelajaran yang digunakan siswa
Saat proses belajar, siswa menggunakan laptop, dan ada yang mencatat materi yang diajarkan di buku tulis. Siswa juga mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan menggunakan laptop, meskipun ada fasilitas wi-fi, siswa tidak menggunakannya.
c. Media pembelajaran yang digunakan guru
Guru mengajar di kelas menggunakan laptop dan menjelaskan materi dalam bentuk slide power point yang ditampilkan pada televisi yang berada di depan kelas, tepatnya di atas whiteboard.Guru juga mengajar menggunakan buku panduan, kemudian menggunakan spidol untuk menuliskan contoh tugas diwhiteboard.

                                                 BAB II Teori dan Pembahasan

A.    Teori Pemrosesan Informasi
Teori pemrosesan informasi membahas langkah-langkah dasar individu yang diambil individu untuk memperoleh, menyandikan, dan mengingat informasi. Komponen esensial dari belajar adalah pengorganisasian informasi yang dipelajari, pengetahuan sebelumnya yang sudah dikuasai pemelajar, dan proses yang melibatikan pemahaman, pengertian, serta menyimpan dan mengambil kembali informasi. Dua asumsi pokok yang mendukung riset pemrosesan informasi adalah:(1) Sistem memori adalah pengolah informasi yang aktif dan terorganisasi
(2) Pengetahuan sebelumnya berperan penting dalam belajar. Metode pembelajaran yang digunakan di kelas X TEX 2 mengacu pada teori pemrosesan informasi dalam perspektif kognitif dan metakognisi dan pemecahan masalah. Pada teori pemrosesan informasi membahas langkah-langkah dasar individu yang diambil individu untuk memperoleh, menyandikan, dan mengingat informasi. Awalnya guru memberikan materi kewirausahaan yang ditampilkan dalam bentuk slide power point pada layar, kemudian para siswa mendapatkan informasi melalui indra dan kemudian mengkodekannya sesuai dengan interpretasi makna masing-masing agar dapat mengerjakan tugas.

B. Teori Peran Perhatian
Pemrosesan informasi yang datang membutuhkan perhatian selektif terhadap kejadian, objek, simbol, dan stimuli tertentu lainnya agar informasi itu dapat dipelajari. Ketika perincian gamblang teks mengganggu perhatian pemelajar, generalisasi penting dalam materi mungkin luput dari perhatian. Perhatian pemelajar bisa dideskripsikan sebagai “manajer garis depan” yang penting dalam menentukan informasi yang akan diberikan untuk pemrosesan lebih lanjut. Ketika materi pelajaran diberikan oleh guru, ada yang memperhatikan dengan baik, dan ada yang berbincang-bincang dengan temannya, dan ketika guru memberikan tugas dan menyuruh para siswa untuk membentuk kelompok, ada yang langsung membentuk kelompok, dan ada siswa yang masih duduk di tempat dan tidak membentuk kelompok. Ketika materi diberikan oleh guru, maka perhatian dan konsentrasi dari siswa akan menentukan bagaimana dia mempersepsikan tugas tersebut dan menentukan tindakan yang akan siswa lakukan selanjutnya. Pada siswa di kelas X TEX 2, siswa yang memperhatikan guru saat mengajarkan materi dengan baik, maka perhatiannya akan terfokus pada tugas dan kemudian mengerjakannya sesuai dengan instruksi tugas yang diberikan. Sedangkan bagi siswa yang berbincang-bincang ketika proses belajar dan tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar, perhatiannya akan luput dari tugas sehingga saat tugas diberikan, siswa tersebut santai dan tidak langsung mengerjakan tugas dan instruksi
yang diberikan.

C. Teori Metakognisi dan Pemecahan Masalah
Secara umum, metakognisi dapat dikatakan sebagai berpikir tentang pemikiran. Beberapa perspektif menekankan pengetahuan individual tentang kognisi dan penggunaan strategi. Komponen utama dari metakognisi adalah:(1) pengetahuan dan kesadaran tentang pemikiran diri sendiri,(2) pengetahuan tentang kapan dan di mana mesti menggunakkan strategi yang     diperolehPengetahuan tentang pemikiran seseorang mencakup informasi tentang kapasitas dan keterbatasan dirinya sendiri dan kesadaran akan kesulitan selama belajar sehingga dapat dilakukan perbaikan.Model aktivitas meta kognitif dalam belajar terdiri dari 4 tahap, yaitu pendefinisian tugas, penentuan tujuan dan perencanaan, melakukan taktik dan strategi studi, dan mengadaptasi studi. Jika tugas studi sama, tahapannya bisa dilompati.Masing-masing tahap menghasilkan suatu produk yang dievaluasi pemelajar (aktivitas kognitif) dan memutakhirkan kondisi tindakan untuk tahap selanjutnya. Persepsi siswa terhadap tugas belajar, misalnya adalah basis untuk penentuan dan tujuan di tahap kedua. Standar personal siswa juga memengaruhi tindakan di setiap tahap. Waktu yang tersedia untuk belajar juga memegaruhi keputusan siswa. Pada saat guru memberikan tugas, siswa/i kelas X TEX 2 ada yang tampak mengerjakannya dengan sungguh-sungguh, dan ada juga yang mengerjakan tugas dengan seadanya, bahkan membuka program yang tidak berhubungan dengan tugas. Hal ini terjadi karena pada saat para siswa diberikan tugas, mereka akan melakukan tahap-tahap model aktivitas metakognitif. Saat diberikan tugas, siswa akan mendefinisikan tugas, yaitu memunculkan persepsi tugas tersebut. Pada awalnya guru memberikan tugas untuk membuat produk minuman kemasan yang dapat menarik banyak konsumen, setelah itu siswa mengetahui tujuan dari tugas yang diberikan kemudian mereka mulai menyusun rencana bagaimana membuat suatu produk kemasan yang dapat menarik perhatian konsumen. Pada tahap model aktivitas kognitif yang pertama, para siswa akan mempersepsikan sifat dari tugas tersebut. Kemudian pada tahap kedua siswa akan memilih cara untuk menangani tugas tersebut, mereka akan memikirkan apa yang akan harus dilakukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Bagi siswa yang mempersepsikan tugas tersebut penting akan berencana mengerjakan tugas tersebut dengan baik, salah satu caranya dengan berdiskusi dengan guru tentang tugas, atau menanyakan bagian tugas yang tidak dipahami. Sedangkan siswa yang mempersepsikan tugasnya sebagai tugas biasa, akan berencana untuk mengerjakan tugas dengan seadanya, sesuai instruksi yang sudah ada. Kemudian pada tahap tiga, para siswa melakukan strategi yang mereka rencanakan pada tahap kedua. Dan dalam tahap tiga, siswa mempersepsikan tugas dengan biasa-biasa saja, akan beranggapan tidak ada lagi hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan tugas, akan mengabaikan tugas tersebut, dan melakukan hal yang dia persepsikan lebih penting, pada salah satu siswa di kelas X TEX 2, ada yang langsung membuka program untuk mengedit foto, padahal teman sekelompoknya masih mengerjakan tugas. Dan pada tahap yang keempat, mereka akan mengadaptasi hasil tugas mereka, apakah mereka sudah puas dengan usaha dan hasil dari tugas yang mereka kerjakan, atau masih tidak puas dan akan melakukan perubahan pada tugas-tugas lainnya nanti.

                                       BAB III Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil observasi dan analisa berdasarkan teori, kelompok dapat menyimpulkan dan memiliki saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan
Sistem pembelajaran modern yang dilakukan oleh SMK Tritech telah berhasil diterapkan dengan cukup baik oleh para guru dan siswa. Penggunaan media pembelajaran seperti laptop dan televisi, memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran baik kepada siswa, dan kepada guru. Fasilitas di dalam kelas cukup lengkap untuk mendukung proses pembelajaran. Saat proses belajar, metode pengajaran berupa diskusi yang dilakukan guru membuat para siswa di dalam kelas tidak merasa tegang, sehingga siswa tidak takut memberikan pendapat.

B.Saran
Ruangan kelas sebaiknya diperluas agar bisa memaksimalkan proses belajar sehingga kelas tidak terkesan penuh dan sempit. Kelas yang luas dapat menambah kenyamanan siswa saat melakukan proses belajar. Sehingga siswa dapat fokus dengan proses belajar dan tidak mudah terdistraksi dengan hal-hal lain. Guru yang mengajar juga sebaiknya bisa lebih mengontrol kondisi kelas agar siswa tetap fokus dengan pelajaran.

                                                               Daftar Pustaka

Gredler, M. E. (2011). Learning and instruction. Teori dan Aplikasi: edisi keenam. Jakarta: Kencana.

                                                                 LAMPIRAN
                                                                     FOTO




Testimoni UTS Psi. Belajar

Diposting oleh 11.126evafb di 05.46 0 komentar
Aaaaaaaaaaaaaa.
Akirnyaa setelah sekian lama lupa passwordnya apa dan sekian lama gg update.T.T
yaah.... walaupun telat kasih testimoni tapi lebih baik telat daripada tidak sama sekali.

Ujian kali ini emng beda dari jenis ujian-ujian yang lainnya, lebih asik karena ujiannya secara online meskipun harus berjuang dengan yang namanya jaringan.
Awalnya saya baca soal pertama itu siang dan langsung jawab, tapi saya harus sabar nunggu feedback yang diberikan oleh dosen pengampu. Setelah dapat feedback saya langsung ngerjain yang soal kedua dan ketiga

Tapi pas saya selesai mengerjakan soal kedua dan perasaan saya sudah tenang.
Pas pagi2 buka email jeng ...jeng....jengg muncul soal yang lain.
Bngung mau bilang apa lagii. Perasaan smalam udah selesai soal ketiga kok tiba-tiba muncul soal lagi bukan feedback ataupun yang lainnya T.T
Tapi tetap aja saya mengerjakan soal tersebut. Lama dapat feedback dari dosen pengampu karena bnyak juga mahasiswa yang ikut ujian online. Setelah nunggu agak lama akirnya di feedback tugas saya. Nilai yang saya dapat "82"gg sesuai dengan harapan sihh tapii tidak mengapalah mungkin memng saya yang kurang maksimal mengerjakan ujiannya.

Selasa, 15 Oktober 2013

OTAK MANUSIA

Diposting oleh 11.126evafb di 06.44 0 komentar
Otak mengendalikan semua fungsi tubuh seseorang. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Jika otak seseorang sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental. Sebaliknya, apabila otak seseorang terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental juga bisa ikut terganggu.
 
Jika otak kita berhenti bekerja selama satu detik saja, maka tubuh kita mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting dari seluruh organ di tubuh manusia.
 
Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit.Oleh karena itu kita akan membahas anatomi dan fungsi otak secara garis besarnya saja.



 

 otak dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  1. Cerebrum (Otak Besar)
     Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual.
     Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.

  2. Cerebellum (Otak Kecil)

    Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya. 

    3. Brainstem (Batang Otak)
          Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar. dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.
 

Selasa, 24 September 2013

TEORI - TEORI BELAJAR AWAL

Diposting oleh 11.126evafb di 06.08 0 komentar
Studi Watson tentang perilaku dengan tujuan menjelaskan hubungan antara stimuli dan respons menjadi perspektif dominan di tahun 1920-an hingga 1950-an.  Asumsi utama behaviorisme adalah bahwa perilaku yang dapat diamati adalah fokus studi, yang harus dipelajari adalah elemen paling sederhana dari perilaku, dan proses belajar adalah perubahan behavioral. Pendapat yang menentangnya yakni Psikologi Gestalt, menekankan pada pentingnya persepsi pemelajar dalam situasi pemecahan masalah dan karenanya ia membahas persoalan kognisi.Dua pendekatan awal untuk mempelaajari perilaku adalah pengkondisian klasik dan koneksionisme. John Watson mendukung studi perilaku karena menurutnya semua organism menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui respons, dan respon tersebut biasanya disebabkan oleh stimuli. Dengan mempelajari perilaku, psikolog akan mampu untuk memprediksi respon yang ditimbulkan lewat stimulus. Setelah mendalami studi perilaku, Watson menemukan riset reflex-motorik dari psikolog Rusia, V.M. Bekheterev. Watson makin percaya bahwa kontrol perilaku di dunia nyata akan segera dapat dilakukan, namun prediksinya keliru..
Ada 3 asumsi dasar tentang belajar mengenai istilah behaviorisme:(1)   Yang menjadi focus studi seharusnya adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kejadian mental internal atau rekonstruksi verbal atas kejadian.(2) Perilaku harus dipelajari melalui elemennya yang paling sederhana (stimuli spesifik dan respon spesifik).(3)  Proses belajar adalah perubahan behavioral.

 Suatu respon khusus terasosiasikan dengan kejadian dari suatu stimulus khusus, dan terjadi dalam kehadiran stimulus tersebut.Melatih reflex untuk merespon stimulus baru membutuhkan pemasangan berulang kali antara stimulus tersebut dan stimulus yang secara alamiah yang memunculkan reflex. Ini disebut pengkondisian klasik. Dalam perkembangannya ada yang disebut amplitudo (jumlah atau kekuatan respon), latensi (lamanya waktu antara stimulus dan respons, generalisasi stimulus (tendensi stimuli yang sama untuk memunculkan reflex. Hal lain yang dapat diukur adalah retensi terhadap pelenyapan (extinction) dan hambatan (inhibition).2 Akibat yang bertahan lama dari pengkondisian Pavlovian adalah:1.  Munculnya riset terhadap kelangsungan hidup hewan di lingkungan alam. 2,   Perkembangan proses yang disebut kontra pengkondisian (counter-conditioning)Reaksi terhadap isyarat sebelum datangnya makanan, juga menjelaskan relasi yang terjadi di dalam laboratorium dan studi klinis terhadap kecanduan obat. Setelah beberapa kali pemberian obat, petunjuk yang diasosiasikan dengan pemberian obat akan menyebabkan respons yang disebut CCR (Conditional-compensatory Respons).


BEHAVIORISME JOHN WATSON         
   Watson memberi kontribusi pada perkembangan psikologi melalui 3 cara: 1.      Watson mengorganisasikan temuan riset pengkondisian ke dalam perspektif baru, yakni behaviorisme dan membujuk psikolog lain untuk memahami arti penting dari pendapatnya. 2.      Kontribusi asli dari karyanya adalah memperluas metode pengkondisian klasik ke respons emosional pada manusia. 3.  Karyanya meningkatkan status belajar sebagai topic dalam psikologi.Watson sepakat dengan Sigmund Freud, bahwa kehidupan emosi dewasa dimulai sejak masa bayi dan emosi itu dapat ditransfer dari satu objek/ kejadian ke objek atau kejadian lainnya. Namun, dia tidak sepakat dengan metode psikoanalisis Freud untuk menemukan akar dari kehidupan emosi individu (menelusuri memori kanak-kanak dan kejadian yang memicu emosi). Watson berpendapat bahwa proses ini melibatkan pengkondisian atas 3 reaksi dasar (cinta, marah, takut).           
 Topik yang terkait, eliminasi atau “unconditioning” reaksi rasa takut anak dirintis oleh Mary Cover Jones. Dia menemukan bahwa usaha untuk membicarakan rasa takut si anak atau mengandalkan pelenyapan (extinction) untuk mengeliminasi rasa takut adalah tidak efektif. Contoh positif dari pengkondisian klasik adalah reaksi munculnya kenangan (respons) terhadap lagu (stimulus yang dikondidikan) yang popular saat seseorang berpacaran. Lagu itu memiliki kekuatan untuk menimbulkan perasaan yang sama seperti saat berpacaran waktu itu. Reaksi emosional itu sering terjadi tanpa disadari, jadi asal mulanya mungkin sulit untuk diidentifikasi.

KONEKSIONISME EDWARD THORNDIKE
   Teori koneksionisme adalah teori yang dikemukakan dan dikembangkan oleh Edward Thorndike. Meskipun Koneksionisme Thorndike biasanya dirujuk sebagai teori behviorisme, ia berbeda dengan pengkondisian klasik dalam dua hal : 1.  Thorndike tertarik dengan proses mental. 2.  Thorndike meneliti perilaku mandiri atau sukarelaThorndike mengembangkan teorinya dari penelitian yang intensif pada binatang. Salah satu dari penelitiaannya menggunakan kucing yang dia tempatkan di “puzzle box”. Thorndike memilih bereksperimen dalam kondisi terkontrol. Thorndike menyebut eksperimen ini sebagai pengkondisian instrumental untuk merefleksikan perbedaannya dengan pengkondisian klasik. Teori ini dikenal sebagai koneksionisme karena hewan membangun koneksi antara stimuli particular dengan perilaku mandiri.
  
Hukum belajar Thorndike (1)  Law of effects (hukum efek) menyatakan bahwa suattu keadaan yang memuaskan setelah respons akan memperkuat koneksi antara stimulus dan perilaku yang tepat, dan keadaan yang menjengkelkan akan melemahkan koneksi tersebut. (2) Law of exercise (hokum latihan) menyatakan bahwa perulangan atau repetisi dari pengalaman akan meningkatkan peluang respon yang benar.(3)  Law of readiness (hokum kesiapan) mendeskripsikan kondisi yang mengatur keadaan yang disebut sebagai “memuaskan” atau “menjengkelkan”.Thorndike mendesarkan interpretasinya atas proses belajar pada studi perilaku. Namun, karena teorinya juga mencaup referensi ke kejadian mental, teorinya berada ditengah-tengah antara perspektif kognitif dan behaviorisme “murni” dari periset lain. Koneksionisme dengan penekanannya pada pembentukan hubungan antara stimuli dan respon, terutama relevan untuk pembelajaran sekolah di awal abad ke-20.


PSIKOLOGI GESTALT 
Penelitian yang dilakukan oleh Gestalt terhadap persepsi visual menunjukan, pertama persamaan yang banyak dapat diperkirakan sebagai keseluruhan dan kedua seringnya individual mentransformasikan input visual yang tidak lengkap kedalam citra visual yang lebih jelas disebut proses konstruktif

Asumsi dasar :
1.Bahwa yang harus dipelajari adalah perilaku “molar” bukan perilaku “molecular”
2.Individu memahami aspek dari lingkungan sebagai organisasi stimuli, dan merespon berdasarkan persepsi tersebut.

Faktor-faktor spesifik dalam pemecahan masalah :
1. Latihan mentransfer
2.Pendekatan masalah dan kekuatan fungsional
3.  Belenggu masalah

Perbandingan Teori Gestalt & Behaviorisme
     Psikologi behaviorisme dan Gestalt mendasarkan risetnya pada asumsi yang berbeda mengenai sifat dan belajar dan fokus studinya.
Behaviorisme mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku dan mengidentifikasi stimuli dan respons sebagai fokus riset. Sedangkan psikologi Gestalt berpendapat bahwa seseorang merespons stimuli yang terorganisasi dan perspepsi perorangan adalah faktor penting untuk memecahkan masalah.

Senin, 23 September 2013

Kuliah online & diskusi

Diposting oleh 11.126evafb di 14.30 0 komentar
Hari kamis minggu lalu, mata kuliah psikologi belajar melakukan kuliah online di sore hari.
Awalnya bingung karena pada kuliah hari rabu gg datang saya. Setelah melihat postingan di grup mata kuliah psi. Beljar baru saya tau kalo ada kuliah online. akirnya dengan keterbatasan yanlain seperti gg ada pulsa modem. jadi setelah telat setengah jam saya bisa juga ikut kuliah online. Awalnya saya bingung karena saya tidak mengerti apa yang di diskusikan tapi setelah melihat komentar dari teman yang lain baru saya juga mengerti dan termotivasi untuk menjawab apa yang ditanyakan oleh bu Dina. Nah selanjutnya bu Dina juga menyuruh kami untuk berdiskusi berkelompok online untuk matakuliah teori belajar awal yaitu teori Gestalt. setelah kami berdiskusi barulah kami mengerti bagaimna teori belajar menurut gestalt.

Senin, 16 September 2013

Teori Social - Cognitive Bandura

Diposting oleh 11.126evafb di 21.00 0 komentar

Alasan Memilih Teori Bandura
Karena Bandura adalah teori belajar yang paling mudah dilihat, namun juga mencakup aspek-aspek teori belajar yang lain. Hal ini disebabkan oleh imitative learning.
Hal-hal penting mengenai teori Bandura:
-Modelling
-Konsekuensi
-Proses Kognitif
Kaitan dengan keyakinan umum filsafat konstruktifis-sosial
1.       Definisi Pengetahuan: misalkan seseorang yang ingin menggunakan bulu mata seperti syahrini, ketika digunakan maka akan mendapat pujian. Pujian tersebut adalah bentuk produk. Sumber pengetahuan dalam hal ini adalah menggunakan bulu mata akan mendapat pujian.
2.       Definisi Belajar: proses kognitif yang terjadi saat proses monitoring, apakah sesuai dengan komunitas, baik atau tidak meniru perilaku tertentu. Disana terjadi belajar pada individu tersebut.
3.       Lokus Belajar: lokus belajar yaitu pikiran yang tidak sekedar diperoleh oleh individu yang  melakukan modeling, jadi hasil belajar dipengaruhi oleh masyarakat.

Senin, 09 September 2013

BAB I TINJAUAN

Diposting oleh 11.126evafb di 23.21 0 komentar
Belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks.
Apa peran belajar dalam kehidupan sehari - hari? 
 untuk mengembangkan kultur dan pengalaman agar setiap generasi mampu mempelajari hal - hal tanpa sepotong - sepotong, memiliki ketrampilan dan kemampuan tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta sikap dan nilai untuk memandu tindakan seseorang.
Seperti apa upaya prateoritus untuk menjelaskan tentang belajar?
ada berbagai cara yang digunakan untuk menjelaskan tentang belajar.
1. kebijakan tradisional = memakai pepatah, pribahasa, dan ungkapan populer dari pengalaman hidup.
2. filsafat = menggunakan logika dan penalaran, filsuf mendefinisikan tentang kebenaran, kebajikan, pengetahuan, belajar.
3. pertumbuhan riset = berbagai riset dilakukan untuk mengembangkan bagaimana proses belajar pada siswa.
Apa kriteria untuk teori belajar ? 
ada 3 kriteria penting untuk setiap teori belajar yaitu (a) seperangkat asumsi yang jelas tentang aspek belajar yang dibahas oleh teori ; (b) defenisi yang jelas dari istilah penting ; (c) prinsip spesifik yang diambil dari asumsi yang dapat diuji melalui riset.
Apa fungsi teori belajar?
teori yang baik harus memenuhi fungsi umum dan khusus.
A. fungsi umum. Suppes (1974) mengidentifikasi lima fungsi (a) sebagai kerangka riset ; (b) memberikan kerangka organisasi untuk item - item informasi ; (c) mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks ;(d) mereorganisasi pengalaman sebelumnya ;(e) bertindak sebagai penjelas kerja dan peristiwa.
B. fungi khusus
terdapat empat fungsi khusus yaitu (a) sebagai pedoman perencanaan in struksi ;(b) mengevaluasi produk untuk dipakai : (c) mengdiagnosa problem dalam instruksi kelas ; (d) mengevaluasi riset berdasarkan teori.
Bagaimana mempengaruhi perkembangan teori belajar?
perkembangan teori belajar dimulai pada awal abad ke -20 dengan tiga pendekatan berbasis laboratorium. tetapi, teori belajar dan teori perkembangan Piaget adalah teori yang paling universal. artinya, mereka mengidentifikasi peristiwa yang esensial dari belajar atau perkembangan kognitif yang berlaku universal.
Apa itu filsafat yang disebut konstruktivisme?
Perkembnagan filsafat biasanya diawali dengan definisi realitas dan mendeskripsikan satuan yang lain yang termasuk dalam istilah definisi tersebut, konstruktivisme berfokus pada sifat pengetahuan. yang artinya, konstruktivisme memberikan peran besar pada proses sosial yang berfungsi sebagai kriteria untuk menentukan konten pengetahuan.
Apa itu konstruktivisme edukasional?
ada tiga tipe konstruktivisme edukasional yaitu (a) memandang semua pengetahuan sebagai konstruksi manusia (b) individu menciptakan pengetahuan dan mengkonstruksi konsep (c) sudut pandang hanya bisa dinilai secara parsial berdasarkan korespondensinya dengan norma yang diterima oleh umum.

 

'" Willkommen"' Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei