Senin, 14 April 2014

Laporan Perancangan Metode Pelatihan

Diposting oleh 11.126evafb di 06.36 0 komentar

TUGAS  KELOMPOK 4 :

A.    LATAR BELAKANG
Melestarikan lingkungan untuk hidup harmonis dengan alam. Demi mempromosikan pengurangan limbah dan memotivasi daur ulang tanpa memandang usia dan status sosial dan tanpa takut kotoran. Masalah dari perubahan lingkungan berdampak langsung dengan perilaku manusia, diantara masalah-masalah itu adalah masalah-masalah yang yang dihadapi baik sebagai individu, sebagai bangsa maupun sebagai spesies.
Belakangan ini, begitu banyak orang yang tidak peduli dan tidak sadar dengan lingkungannya, terlihat dari banyak sekali  sampah yang berserakan dan dibuang sembarangan, serta pemakaian bahan plastik atau bahan-bahan yang susah untuk diurai yang dapat menyebabkan global warming. Masyarakat begitu tidak peduli dengan apa yang akan trejadi jika mereka berbuat seperti itu, mereka tidak mementingkan bagaimana anak cucu mereka bisa hidup dengan keadaan lingkungan yang semakin hari semakin buruk. Padahal, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi global warming. Pelestarian lingkungan yang terkenal adalah prinsip 3R, Reduce (mengurangi penggunaan barang yang tidak diperlukan), Reuse (menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan), dan apabila kedua langkah tidak lagi bisa dilakukan barulah melakukan Recycle (daur ulang). Recyle membuat bahan atau benda yang susah diurai menjadi benda yang kembali berfungsi dan dapat digunakan kembali dalam kegiatan kita sehari-hari contohnya sumpit yang akan di daur ulang menjadi sebuah alas makan, bahan yang telah di daur ulang juga dapat menjadi salah satu sumber penghasilan ketika barang tersebut bisa terjual. Untuk recycle barang bekas juga tidak sulit hanya saja butuh kesadaran mengenai pentingnya kesejahteraan lingkungan dan meluangkan sedikit waktu dan energy untuk membuatnya.
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahwa sampah seharusnya dikurangi, maka dari itu kelompok mengangkat tema pelatihan yakni pelestarian lingkungan dengan recycle sumpit menjadi alas makan.
Pelatihan sosialisasi merupakan penyampaian informasi dengan melipatgandakan pihak-pihak penerima pesan (receiver) yang dalam hal ini adalah publik, dimana publik yang terdiri dari banyak individu yang memiliki skala intelektualitas yang berbeda. Sebagai contoh, seseorang yang berpendidikan sekolah dasar dengan universitas tentu saja berbeda dalam menanggapi sosialisasi tentang informasi tertentu. Kegiatan sosialisasi merupakan proses komunikasi yang sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu komunikasi, yang menurut William G Scoot dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor, yaitu :
a.       The Act (Perbuatan)
b.      The Scene (Adegan)
c.       The Agent (Pelaku)
d.      The Agency (Perantara)
e.       The Purpose (Tujuan)

B.     TUJUAN
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah kelompok mengharapkan Masyarakat lebih peka dengan lingkungan dan bertambah pengetahuannya untuk melestarikan lingkungan.

C.    PESERTA PELATIHAN
Peserta/ Sasaran ketika Pelatihan :
1.      Teman-teman dikelas Andragogi

D.    TARGET
Target perubahan (Perubahan perilaku yang diharapkan) :
2.      Timbulnya kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan
3.      Meningkatnya pengetahuan masyarakat untuk sadar lingkungan dengan 3R.

E.     ALAT & BAHAN
Alat yang digunakan :
1.      Sumpit
2.      Lem UHU
3.      Cat warna
4.      Pernis ( pengkilat )

F.     PROSEDUR PELAKSANAAN

Prosedur pelaksanaan :
1.      Menggumpulkan sumpit bekas yang telah dicuci lalu sumpit direndam dengan pewangi agar sumpit tidak meninggalkan bau dari makanan, setelah bau sumpit hilang sumpit tersebut dijemur, setelah sumpit tersebut kering dan wangi, sumpit tersebut diberi pewarna dari cat lalu setelah warna merata di bagian badan sumpit, sumpit tersebut di jemur kembali agar warnanya menempel dengan bagus.
2.      Susun sumpit menjadi dua dan di rekat dengan lem. Setelah terkumpul sususan sumpit yang berjumlah dua, kita susun sumpit tersebut menjadi tidak sejajar  diretkan dengan lem. Buat sepanjang yang kita inginkan.

Sabtu, 12 April 2014

METODE PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Diposting oleh 11.126evafb di 09.21 0 komentar




Metode yang digunakan dalam pendidikan orang dewasa sangat banyak. Mulai dari penyajian formal sampai dengan widya wisata. Pengetahuan tentang metode ini sangat penting agar dapat menentukan metode yang sesuai dengan program pendidikan orang dewasa yang dilaksanakan. Metode orang dewasa dapat ditinjau dari dua sudut pandang yaitu:
1.      Kontinum proses belajar
Dari sudut pandang kontinum proses belajar, orang dewasa yang sedang belajar dapat menggunakan metode antara lain: (1) bacaan,(2) ceramah,(3) diskusi,(4) latihan partisipasi, (5) studi kasus,(6) permainan peran/ role playing,(7) instrumentasi,(8) pengalaman struktur,(9) kelompok pertumbuhan intensif.
2.      Jenis pertemuan
Dari sudut pandang jenis pertemuan, pendidikan orang dewasa dapat menggunakan metode, (1) institusi/pelatihan,(2) konvensi,(3) konferensi,(4) lokakarya/workshop,(5) seminar,(6) kursus kilat,(7) kuliah bersambung,(8) kelas formal,dan (9) diskusi terbuka.
Selanjutnya, metode dalam pertemuan secra lengkap terdiri dari:
1.      Penyajian formal : ceramah atau kuliah, symposium, diskusi panel, kolokium,
2.      Teknik diskusi: diskusi kelompok dengan wakil pimpinan, kelompok huddle, sesi buzz, teknik” Phillips 66”, tim pimpinan, tim pendengar, permainan peran, skit drama, curah pendapat, diskusi informal, debat, diskusi mangkok ikan, teknik kelompok nominal, forum kuliah, forum symposium, forum panel
3.       Demontrasi dan laboratorium : demontrasi metode dan hasil, prosedur laboratorium
4.      Widyawisata
5.      Audiovisual dan komnukasi tertulis.

Sumber : Suprijanto,2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi.Jakarta : Bumi Aksara

PROSES BELAJAR MENGAJAR & PERENCANAAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Diposting oleh 11.126evafb di 08.24 0 komentar



A.    Proses belajar mengajar pendidikan orang dewasa
Proses belajar mengajar orang dewasa adalah suatu proses berlangsungnya kegiatan belajar yang dilakukan noleh pelajar atau peserta didik dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau pembimbing. Peserta didik belajar melalui suatu proses belajar yang berlangsung secara bertahap dimulai dari timbulnya motivasi, dilanjutkan perhatian pada pembelajran, menerima dan mengingat, reproduksi, generalisasi, diakhiri dengan melaksanakan tugas belajar dan memberikan umpan balik atas hasil belajar.
Sementara itu, cirri-ciri belajar orang dewasa yang perlu diperhatikan antara lain (1) motivasi belajar berasal dari dirinya sendiri,(2) orang dewasa belajar jika bermanfaat bagi dirinya,(3) orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihormati,(4) adanya kepercayaan antra pembimbing dan peserta didik,(5) mengharapkan suasan belajar yang menyenangkan dan menantang,(6) ingin mengetahui kelebihan dan kekurangannya,(7) orientasi belajar orang dewasa terrpusat pada kehidupan nyata,(8) adanya sumber-sumber,(9) mengutamakan perannya sebagai peserta didik,(10) belajar bagi orang dewasa adalah hasil mengalami sesuatu,(11) belajar adalah proses emosional dan intelektual sekaligus, (12) belajar merupakan hasil kerja sama antara manusia, (13) terjadi komunikasi timbal balik dan pertukaran pendapat, (14) belajar bagi orang dewasa bersifat unik,(15) orang dewasa umumnya mempunyai pendapat, kecerdasan, dan cara belajar yang berbeda.
B.     Perencanaan Pendidikan Orang Dewasa
Suatu perencanaan pendidikan mempunyai komponen tretentu yaitu (1) peserta didik, (2) tujuan belajar, (3) sumber belajar, (4) kurikulum,(5) organisasi pelaksana,(6) kondisi masyarakat setempat,(7) kemanfaatan langsung. Prinsip perencanaan partisipatif adalah (1) hubungan dengan masyarakat,(2) partisipan tertarik dan mau belajar dari yang ahli,(3) menggunakan teknik kerja kelompok,(4) membuat ramalan dan program,(5) mengambil keputusan secara bersama.
Dalam mengidentifikasi tujuan umum pengajaran, terdapat criteria antara lain (1) pernyataan umum dan jelas tentang hasil belajar,(2) penjelasan tentang apa yang akan dicapai peserta didik,(3) jelas berhubungan dengan kebutuhan yang telah ditetapkan,(4) dapat dicapai dengan baik jika menggunakan pengajaran daripada dengan alat lain. Evaluasi sumatif perlu dirancang dan dilakukan untuk mengetahui efektivitas satuan acara pengajaran.


Sumber : Suprijanto,2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi.Jakarta : Bumi Aksara
 



 

'" Willkommen"' Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei