Fatimah Lubis (10-050)
Nanda Lukita (10-105)
Cynthia Halim (11-044)
Aisyah Huwaida (11-065)
Ahlak Kazimi (12-103)
Pelatihan
adalah salah satu metode dalam pendidikan orang dewasa atau dalam suatu
pertemuan yang biasa digunakan dalam meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan mengubah sikap peserta dengan cara yang spesifik.
Pengetahuan tentang jenis pelatihan dan bagaimana merancang suatu
pelatihan ini sangat penting, agar pelatihan yang dilaksanakan dengan
efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Persiapan Pelatihan
Mengamati
situasi di perusahaan atau di rumah merupakan hal yang penting, yaitu
untuk menentukan masalah yang perlu pemecahan. Identifikasi masalah
biasanya merupakan langkah pertama menuju pemecahan masalah.
Manfaat Pelatihan
Tidak
ada bisnis atau industri yang mengizinkan semua pimpinan menyerahkan
semua kegiatan pada keputusan kelompok. Demikian juga, tidak ada bisnis
atau industri dapat berjalan dengan kediktatoran secara penuh dari atas
ke bawah. Diharapkan bahwa pelatihan kepekaan akan membantu kelompok
dalam mengenal bagaimana melakukan kompromi yang menyenangkan di antara
kedua ekstrem trbt.
Hal – Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pelatihan.
Pada setiap perencanaan selalu ada unsur-unsur :
1. Siapa ?
2. Apa ?
3. Di mana ?
5. Bagaimana ?
Kapan
(Kertasapoetra, 1994, Ibrahim, 2003, Proyek Deliveri, 2000b). sejalan
dengan itu, dalam perencanaan pelatihan pun terdapat unsur-unsur trsbt.
Seperti dikemukakan oleh (Lunandi, 1982), unsure-unsur perencanaan
pelatihan antara lain sbg berikut,
1. Siapa yang akan dipilih ?
2. Apa yang akan mereka pelajari ?
3. Siapa yang akan menyampaikan pelajaran ?
4. Dengan cara bagaimana mereka akan dilatih ?
5. Bagaimana hasil pelatihan akan dievaluasi ?
Dalam
pelatihan kepekaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni
kelompok- T, persiapan, manfaat, dan peringatan bagi perencana pelatihan
kepekaan. Sementara itu, hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan
kepemimpinan adalah penentuan tujuan pelatihan yang tepat. Selanjutnya,
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan kerja adalah definisi,
asumsi, dan rasional dasar, desain pelatihan, serta evaluasi.
Ada 5 pertanyaan yang perlu di jawab dalam perencanaan pelatihan :
1. Siapa yang akan dilatih ?
2. Apa yang akan mereka pelajari?
3. Siapa yang akan menyampaikan pelajaran ?
4. Dengan cara bagaimana mereka yang akan dilatih ? dan
5. Bagaimana hasil pelatihan akan dievaluasi ?
Disamping itu, terdapat enam langkah dalam perencanaan pelatihan, yaitu :
1. Menentukan kebutuhan
2. Menentukan sasaran
3. Merencanakan sumber
4. Mengenal hambatan
5. Menentukan alternative
6. Melakukan seleksi
Dalam
melaksanakan pelatihan, di samping materi pelatiahan dan pembimbing,
hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah pengaturan ruangan, antara
lain :
1. Ruangan untuk diskusi panel
2. Ruangan khusus untuk diskusi kelompok kecil
3. Penerangan dan stop kontak untuk menggunakan alat-alat bantu
4. Fentilasi
5 Kebersihan ruangan
6. Ketenangan
7. Kursi untuk para peserta
Kurangnya
kesadaran masyarakat mengenai bahwa sampah seharusnya dikurangi, maka
dari itu kelompok mengangkat tema pelatihan yakni pelestarian lingkungan
dengan recycle sumpit menjadi alas makan.
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah kelompok mengharapkan Masyarakat lebih peka dengan lingkungan dan bertambah pengetahuannya untuk melestarikan lingkungan.
Peserta/ Sasaran ketika Pelatihan :
A. Teman-teman dikelas Andragogi
Target perubahan (Perubahan perilaku yang diharapkan) :
1. Timbulnya kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat untuk sadar lingkungan dengan 3R
INI HASIL MASING-MASING KELOMPOK KETIKA MEMBUAT RECYCLESUMPIT MENJADI ALAS PIRING MAKAN :
Alat yang digunakan :
1. Sumpit
2. Lem UHU
3. Cat warna
4. Pernis ( pengkilat )
Prosedur pelaksanaan :
1. Menggumpulkan
sumpit bekas yang telah dicuci lalu sumpit direndam dengan pewangi agar
sumpit tidak meninggalkan bau dari makanan, setelah bau sumpit hilang
sumpit tersebut dijemur, setelah sumpit tersebut kering dan wangi,
sumpit tersebut diberi pewarna dari cat lalu setelah warna merata di
bagian badan sumpit, sumpit tersebut di jemur kembali agar warnanya
menempel dengan bagus.
2. Susun
sumpit menjadi dua dan di rekat dengan lem. Setelah terkumpul sususan
sumpit yang berjumlah dua, kita susun sumpit tersebut menjadi tidak
sejajar diretkan dengan lem. Buat sepanjang yang kita inginkan.