Blended Learning Blended learning terdiri dari kata blended (kombinasi/
campuran) dan learning (belajar). Istilah lain yang sering digunakan
adalah hybrid course (hybrid = campuran/kombinasi, course = mata
kuliah). Makna asli sekaligus yang paling umum blended learning mengacu
pada belajar yang mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap
muka (face to face = f2f) dan pembelajaran berbasis komputer (online
dan offline).
Istilah blended learning pada awalnya digunakan untuk menggambarkan
mata kuliah yang mencoba menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan
pembelajaran online. Saat ini istilah blended menjadi populer, maka
semakin banyak kombinasi yang dirujuk sebagai blended learning. Dalam
metodologi penelitian, digunakan istilah mixing untuk menunjukkan
kombinasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Adapula yang
menyebut di dalam pembelajaran adalah pendekatan eklektif, yaitu
mengkombinasi berbagai pendekatan dalam pembelajaran. Namun, pengertian
pembelajaran berbasis blended learning adalah pembelajaran yang
mengkombinasi strategi penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan
tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline), dan komputer
secara online (internet dan mobile learning).
Unsur-Unsur Blended Learning Pembelajaran berbasis blended learning
mengkombinasikan antara tatap muka dan e-learning tinggi paling tidak
memiliki 6 (enam) unsur, yaitu: (a) tatap muka (b) belajar mandiri, (c)
aplikasi, (d) tutorial, (e) kerjasama, dan (f) evaluasi. Pembelajaran
Tatap muka Pembelajaran tatap muka dilakukan seperti yang sudah
dilakukan sebelum ditemukannya teknologi cetak, audio visual, dan
komputer, pengajar sebagai sumber belajar utama. Pengajar menyampaikan
isi pembelajaran, melakukan tanya jawab, diskusi, memberi bimbingan,
tugas-tugas kuliah, dan ujian. Semua dilakukan secara sinkron
(synchronous), artinya semua pebelajar belajar isi pembelajaran pada
waktu dan tempat yang sama. Beberapa variasi yang dilakukan, misalnya
dosen membagi perkuliahan ke dalam topik-topik yang harus di bahas oleh
mahasiswa di depan kelas, mehasiswa membuat makalah untuk presentasi
mahasiswa sebagai peserta dan melakukan klarifikasi, tanya-jawab, dan
memecahkan masalah. Dengan menggunakan pendekatan berpusat pada
pebelajar, kuliah dilakukan dengan tutorial, buku kerja, menulis
makalah, dan penilaian. Pembelajaran Mandiri Dalam pembelajaran tatap
muka, untuk mengakomodasi perbedaan individual kemudian berkembang
dengan memberikan tugas belajar mandiri melalui pembelajaran menggunakan
modul, sekarang di sekolah digunakan Lembar Kerja Siswa. Tujuannya
tentu agar siswa yang berlainan karakteristik kecerdasannya akan belajar
sesuai dengan kecepatan belajarnya.
0 komentar:
Posting Komentar